Halo, aku Ayas, lulusan SMM tahun 2020. Sekarang aku kuliah di UDINUS jurusan Animasi.

Kalau ditanya pengalaman paling berkesan, aku inget banget saat kegiatan di luar sekolah—tour ke luar kota dan rutinitas ngaji pagi sama Pak Jek. Itu momen yang bikin aku selalu kangen masa-masa di SMM.

Yang paling aku bawa sampai sekarang? Keberanian buat presentasi dan jago diskusi.

Pesanku: “Kalau kamu nyari sekolah dengan lingkungan yang baik, menyenangkan, dan Islami, SMM insyaAllah bisa provide itu.”

Halo, aku Jundy, lulus tahun 2021. Sekarang kuliah DKV di Universitas Dian Nuswantoro sekaligus bekerja di bidang desain grafis.

Belajar di SMM memberi aku keluangan waktu dan fleksibilitas untuk mengembangkan potensi agar relevan dengan industri. Pengalaman berkesan antara lain perjalanan sosial ke Desa Tengger Bromo dan kesempatan pitching competition di Munas JSAN Yogyakarta.

SMM membentukku untuk mandiri, berpikir luas, inovatif, serta selalu ingin tahu tanpa batasan berlebihan. Buatku, SMM adalah wadah berharga yang memberi ruang besar untuk fokus mengembangkan diri.

Pesanku: “SMM itu wadah keren buat kamu yang mau kembangin diri. Tapi pastikan punya tujuan jelas supaya bisa maksimalin kesempatan di sini.”

Halo, aku Faruq, angkatan pertama SMM tahun 2020. Sekarang kuliah di UNNES, Ilmu Sejarah.

Yang paling aku ingat adalah momen pertama ketemu 15 murid baru, berkenalan, dan diskusi sama mentor. Buatku, itu pengalaman berharga banget.

Dari SMM aku terbiasa untuk eksplorasi seluas-luasnya, jadi pas masuk kuliah aku nggak kaget lagi.

Pesanku: “Lulus SMP itu momen penting. Pilihan SMA akan nentuin masa depanmu. Aku bersyukur pilih SMM karena di sini aku bisa eksplorasi banyak hal.”

Halo, aku Bergas, lulusan 2021. Sekarang kuliah di Unissula, Ilmu Komunikasi, sambil kerja freelance Videografi & Fotografi.

Pengalaman paling berkesan? Field trip dan kesempatan bikin project sejak masih muda. Dari situ aku ngalamin banyak trial & error, tapi akhirnya punya portofolio yang jadi bekal buat kerjaan sekarang.

Mindset yang aku bawa dari SMM adalah: Enjoy – Suka – Earn – Excellent. Awalnya nikmati proses, terus bisa menghasilkan (nggak selalu uang, bisa pengalaman), lalu naik ke level expert.

Pesanku: “Yuk manfaatin waktu muda buat eksplorasi minat dan bakatmu di SMM.”

Buatku, Sekolah Muda Mandiri punya cara tumbuh yang berbeda. Kurikulumnya nggak hanya soal pelajaran umum, tapi juga pelajaran hidup.

Di sini aku belajar mengenali potensi, memahami minat, dan mengembangkan kemampuan dengan bimbingan ranger dan coach yang selalu hadir, bukan membatasi. Tapi untuk menuntun dan membersamai kami menemukan jalan yang sesuai.

Prosesnya memang nggak mudah, tapi SMM menyediakan banyak wadah: dari Live In, Tour The Talent, coaching, diskusi, hingga program pengembangan lainnya.

Aku sadar, cara bertumbuh di SMM memang nggak biasa—dan justru di situlah istimewanya. Di sini aku belajar menata diri dan bersiap menghadapi masa depan sejak dini.

“SMM memang bukan SMA pada umumnya, tapi tempat terbaik untuk benar-benar bertumbuh.”

Di SMM aku banyak diajarkan untuk menemukan jati diri, potensi, serta bakat yang aku miliki. Para guru tidak hanya hadir untuk mengajarkan mata pelajaran, tetapi benar-benar membimbing kami dalam menggali kemampuan diri, mengarahkan langkah, dan mendukung pilihan jalan hidup yang kami inginkan.

SMM juga menyediakan berbagai kegiatan yang mendorong pengembangan diri, seperti live in, tour talent, dan banyak lagi. Melalui kurikulum yang berbeda dari sekolah pada umumnya, aku belajar bahwa nilai di atas kertas ujian bukanlah tolok ukur segalanya. Ada begitu banyak potensi dalam diri kita yang bisa dimanfaatkan, hanya saja sering kali kita belum menemukannya.

Di sinilah peran SMM terasa sangat berarti. Terima kasih, SMM. Dari sini saya belajar banyak hal, bukan hanya tentang ilmu, tetapi juga tentang kehidupan.”